Laman

welcome to the miracle world

Dunia keajaiban kini berada digenggaman anda. Tanpa sihir, mantra dan gaib anda dapat melakukan hal-hal ajaib yang akan memukan sesama anda. Selamat bergabung...

Cari Blog Ini

Selasa, 07 Desember 2010

BAHAGIA KARENA CINTA

Pengantar
Seorang malaikat bernama Ariel berkata kepada sahabatnya Cecilia yang adalah manusia: “Bagi kami, manusia adalah hantu, Cecilia, bukan sebaliknya. Kalian datang dan pergi. Kalianlah yang tidak abadi. Kalian mendadak muncul, dan setiap kali seorang bayi diletakkan di dalam perut ibunya, itu adalah sebuah keajaiban. Tetapi, secepat itu pula kalian pergi. Seolah-olah Tuhan bermain gelembung sabun dengan kalian.” Sepenggal dialog antara malaikat dengan manusia dalam kisah ini menunjukkan misteri hidup, lahir dan kematian. Kelahiran dipandang sebagai keajaiban dan kematian tetap dalam porsi misteri kedaulatan Allah (God’s Sovereignty). Keajaiban hidup disimbolkan dengan zat natrium karbonat (sodium carbonate) -bahan utama membuat sabun- yang berubah menjadi gelembung sabun yang berkilau namun pada saat tertentu hilang seperti menjemput ajal dan itulah misteri kematian. Bagaimana manusia dapat lahir ke dunia ini? Seperti terlempar dari ruang dan dimensi tak terhingga dalam keterbatasan ruang dunia. Manusia lahir dan Kelahiran dimengerti manakala ovum dibuahi oleh sperma. Sulit untuk diklarifikasi secara tuntas bahwa keberadaan awal mula manusia dari sel-sel kecil macam itu. Apakah manusia terlempar dari dunia antabarantah dan menyelinap dalam rahim ibu sehingga terlahirkan? Stop…itu hanyalah gurauan dunia Harry Potter. Dunia sihir yang dapat menjadikan, mengubah, menggandakan, menghidupkan, menyembuhkan sesuatu dengan kedipan mata. Dunia tongkat sihir tanpa keterbatasan. Namun manusia hidup dalam dunia terbatas, dunia yang meminta usaha saat dirinya menginginkan sesuatu, dunia yang menjadi dan berproses dan bukan dunia dengan menjentikan tongkat sihir lalu abrakadabra. Apa itu hidup? Tak lebih dari nafas yang secara ritmis menghirup dan mengembuskan udara dari luar dan masuk hidung meresap ke dalam rongga paru-paru dan kembali keluar. Apabila demikian pentingkah hidup? Tidak penting bukan sebagai jawaban. Penting juga bukan. Tetapi apakah hidup itu bermakna? ini yang penting dan bukan tidak penting! Untuk memaknai hidup dan menemukan arti kebahagiaan, refleksi ini ingin ku bagikan dalam rangka peringatan 5 tahun penetapan nama “Yohanes Paulus II” sebagai pelindung seminari tinggi KAJ.
Melampaui Hidup yang Berziarah
Kehidupan adalah ”medan” peziarahan yang dijalankan manusia. Bak sebuah perjalanan, manusia peziarah (aviator mundi) butuh sebuah kompas sebagai orientasi tujuan perjalanan. Peran kompas hanyalah instrumen penunjuk arah bukan tujuan perjalanan. Kompas mengarahkan tujuan perjalanan dan manusia yang menentukan perjalanan. Dasar pertanyaan yang bisa digagas adalah bagaimana manusia menentukan tujuan peziarahan hidupnya? Tidak mudah menjawab pertanyaan ini karena hidup yang berziarah penuh dinamika dan selalu mencari orientasi. Tidak cukup berbekal kompas untuk mencapai tujuan peziarahan hidup perlu kesadaran akan historisitas (refleksi) agar manusia sampai pada kesejatian tujuan hidup. Sebagai contoh ketika seorang pengembara berpergian dengan tujuan ke negeri utara, ia akan menatap kompas yang menunjukkan arah tujuan. Namun apabila arah itu tidak dapat dilalui karena buntu atau terhalang bukit, maka pengembara harus mencari arah lain ke timur atau barat dahulu baru kembali ke arah utara. Sama halnya dengan berziarah di“medan” kehidupan; kerap memutar arah demi mencapai kesejatian arah perlu dilakukan. Tidak melulu mengandalkan kompas tetapi juga intuisi pengembara, realitas situasi dan refleksi menentukan perjalanan yang ditempuh. Yang ingin ku tegaskan dari metafor ini adalah pentingnya mengetahui tujuan hidup sebagai dasar untuk memaknai hidup.
Budaya instant yang digandrungi masyarakat modern, mereduksi tujuan hidup sekedar mencari kebahagiaan. Tidak keliru dengan tujuan ini, namun perlu klarifikasi akan makna bahagia yang subjektif itu. Pasalnya manusia modern lebih memilih yang mudah, cepat, dan memuaskan diri; untuk memperoleh kebahagiaan ketimbang berproses dan berdinamika dalam dunia yang dihidupi ini. Lantas apakah demikian kebahagiaan itu? Tentu bukan. Kebahagiaan tanpa proses dan dinamika hanyalah kebahagiaan semu. Fatamorgana oasis di padang gurun yang menipu dan hanya memuaskan sesaat. Kebahagiaan yang sejati bukan hanya sekedar pilihan pun selara pribadi tetapi juga anugerah. Dalam Injil Matius 25:21 dikatakan: “Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” Jelaslah bahwa kebahagiaan adalah pemberian dan anugerah (divine gift) yang dilimpahkan oleh Allah. Kebahagiaan bukanlah sekedar aku yang menentukan pun pilihan yang dihidupi namun melulu rahmat dan anugerah Allah. Lantas apakah aku bahagia? Lebih jauh dapat ku tanyakan apakah hidup diseminari sungguh membahagiakan? Sebelum menjawabnya, aku ingin merefleksikan makna hidup ku selama diseminari tinggi St. Paulus.
Tak terasa waktu berjalan hingga lebih dari 9 bulan sudah ku jalani hidup di seminari tinggi St. Paulus. Tak terasanya waktu karena selain cepat berlalu namun juga tiada pernah berhenti. Bak pertandingan lari, waktu selalu didepan dan aku membonceng dibelakang. Dalam waktu aku berrefleksi dan mentransformasi hidupku. Percepatan waktu yang tiada habisnya mengajak ku untuk selalu mengembangkan dan memperbaiki diri. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus I Kor 9:24 berkata: “Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!” Maksud dari sabda ini mengajak manusia untuk berupaya memperbaiki dan mengembangkan diri. Yang menarik dalam sabda ini adalah ditonjolkannya usaha manusia untuk memenangkan pertandingan dengan berlari sedemikian rupa. Apabila dikatakan bahwa hidup ini sebagai peziarahan atau sekedar mampir ngombe; rasanya perlu ditambahkan bahwa dalam hidup ini manusia juga harus berjuang. Maka manusia bukan hanya menjadi manusia peziarah (aviator mundi) yang sekedar berjalan-jalan tetapi juga menjadi manusia yang berkarya, bekerja dan manusia yang berjuang (faber mundi).
Awal hidup di komunitas baru, aku banyak mengeluh ketika berhadapan dengan banyaknya waktu kumpul-kumpul komunitas. Mulai dari kumpul basis, angkatan, kebidelan, komunitas hingga kumpul-kumpul yang bagiku tidak jelas juntrungannya. Namun setelah itu menjadi bagian dalam diriku ternyata kumpul-kumpul itu mengembangkan aku pula. Pepatah jawa yang mengatakan mangan ora mangan waton kumpul atau menegaskan bahwa manusia punya kerinduan berada dalam kebersamaan baru kurasakan gemanya. Secara sadar aku sangat berterimakasih boleh hidup bersama dikomunitas ini. Kompleksitas dan dinamika seminari ini mendewasakan aku. Kedewasaan itu aku wujud nyatakan dalam penerimaan dan keterbukaan untuk dibentuk, diubah dan diarahakan. Dari sedikit kisah ku di seminari tinggi St. Paulus, terbersit ketidakbahagian dari peziarahan studi teologi yang ku jalani. Keliru apabila kebahagiaan menunjuk situasi hidup tanpa masalah, selalu bergembira dan ceria. Kebahagiaan adalah sikap batin yang dianugerahkan Allah karena manusia menyukuri keberadaannya sebagai yang dicintai Allah. Kebahagiaan adalah berani menerima realitas dan mensyukuri realitas itu karena didalam realitas yang ku alami (entah susah ataupun senang) aku sungguh dicintai Allah. Inilah kebahagiaan ku, bahagia karena aku menyadari dan menerima realitas ku sebagai seorang calon imam, sebagai mahasiswa teologi, sebagai pribadi yang bernama Lucky dengan segala kekurangan dan kebaikan yang ada; dan kesadaran itu mengajak ku untuk selalu bersyukur atas hidup khususnya hidup panggilan karena Allah sungguh mencintai ku. Cinta Allah diungkapkan dengan berbagai cara. Terkadang cara pengungkapan itu tidak berkenan dihati ku. Namun aku selalu yakin bahwa ketulusan cinta Allah pada ku dan bagi semua orang tak diragukan. Pengalaman eksistensial yang mengubah hidup ku yakni ketika aku mengalami kecelakaan maut hingga hampir mati (Juli 1998), adalah ungkapan cara Allah mencintai aku. Dulu aku tidak terima dengan perlakuan Allah yang demikian, namun sungguh kusadari kini bahwa peristiwa itu sungguh wujud nyata cinta Allah yang terdalam.
Sekali lagi ingin ku tegaskan bahwa kebahagiaan bukan soal pilihan pun selera manusia tetapi anugerah Allah yang mewujud dalam sikap batin karena manusia mensyukuri realitas hidupnya sebagai yang dicintai Allah. Menjawab pertanyaan seputar kebahagiaan dalam menjalani hidup panggilan, secara sadar ku katakan aku sungguh bahagia karena Allah sungguh mencintai ku. Namun bahagia bukanlah tujuan hidup ku pun hidup panggilan ku. Tujuan hidup dan hidup panggilan ku adalah memaknainya; dan dengan bahagia ku persembahkan makna hidup ku bagi Tuhan. Makna hidup bagi adalah mengikuti Tuhan dan setia dalam perziarahan (perutusan) hidup yang ku lakoni. Dengan demikian Tuhan akan mengatakan: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu (Mat 25:21).”
Catatan penutup
Manusia hidup dan berada dalam waktu, terkurung dalam waktu namun sekaligus juga mengatasi waktu. Kemarin disebut masa lalu, besok disebut sebagai masa depan dan hari ini disebut sebagai kekinian, saat ini dan sekarang. Pada manusia terjadi kekhususan terhadap waktu yakni dirinya mampu mengatasi waktu. Dalam kesadaran akan waktu lalu manusia dapat berrefleksi, akan waktu sekarang manusia beraksi, dan berhadapan dengan waktu yang akan datang manusia mengantisipasi. Manusia adalah pelaku sejarah yang mengukir prasasti hidupnya demi suatu pengharapan dan tujuan yang dicita-citakan. Dengan menyadari sejarah hidup, manusia menyatakan dirinya sebagai yang bermakna.
Waktu tanpa kenal lelah terus berjalan dan aku pun berharap dapat terus berdampingan dengannya seiring hidup yang ku jalani. Berjalan bersama waktu adalah tanda hidup yang dapat ku maknai. Walau terkadang sukar memaknai peristiwa yang menggetarkan dan mengguncang, namun aku selalu berharap agar pemaknaan akan hidup ku sungguh sampai pada kesejatian makna yakni pada Allah. Keguncangan, kegetiran dan kekecewaan mungkin seperti vaksin yang disuntikkan dalam tubuh, pada waktu disuntik terasa sakit dan mengerikan namun sesudah itu tubuh akan kuat dan menjadi kebal dari serangan penyakit. Demikian pula pengalaman hidup yang menggetarkan dan mengguncang, sakit dan mengecewakan namun setelah itu menjadikan hidup semakin berharga dan bernilai. Akhirnya, semoga refleksi ini terintegrasi dalam setiap peristiwa hidup sehingga semakin disadari bahwa: “Allah sungguh mencintai kita...”

Rabu, 08 September 2010

slamat Idul Fitri


untuk saudara-i yang merayakan kami ucapkan selamat Idul Fitri. minal aidin wal faizin. mohon maaf lahir dan batin.

Selasa, 30 Maret 2010

Happy Easter

Saudari-a yang terkasih, pernahkah anda berhadapan dengan pilihan yang sungguh menyulitkan anda untuk memilih?seperti makan buah "simalakama" alias milih mana saja serba salah. bingung pilih kiri atau kanan,tetap berjalan atau istirahat,berpegang teguh pada komitmen atau flexible dengan konteks, dll.kebingungan ini jangan menyebabkan kita larut.semua pilihan pasti ada resiko tinggal anda mimilih seturut hati nurani anda.kadang pilihan yang dimikian menjadi sulit untuk dipertimbangkan dengan prinsip-prinsip moral seperti vurnerability, minus malum, double effects, dll.cukup gunakan hati anda yang paling jujur untuk memilih pilihan itu.enah resikonya berat, memalukan atau membuat menderita namun setialah dengan pilihan.inilah yang dilakukan Yesus memilih jalan yang berat yakni jalan salib demi menghantar manusia pada gerbang keselamatan.jangan terlalu lama untuk memilih sebab Tuhan tlah menunggu anda untuk kembali pada-Nya...Selamat Paskah...

Sabtu, 27 Maret 2010


OUR SAVIOR
Sekedar renungan untuk kita semua...
Ternyata merokok memiliki segi-segi positifnya.
Banyak lagi..


Marilah kita tinjau sejenak keuntungannya .....

1.Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok
aktif, maka untuk
mengurangi resiko tersebut aktiflah merokok.

2.Menghidarkan dari perbuatan jahat karena tidak
pernah ditemui orang
yang
membunuh, mencuri dan berkelahi sambil merokok.

3.Mengurangi resiko kematian; dalam berita tidak
pernah ditemui orang
yang
meninggal dalam posisi merokok.

4.Berbuat amal kebaikan; kalau ada orang yang mau
pinjam korek api
paling
tidak sudah siap / tidak mengecewakan orang yang
ingin meminjam.

5.Baik untuk basa-basi / keakraban; Kalau ketemu
orang misalnya di
Halte
kita bisa tawarkan rokok. Kalau basa-basinya
tawarkan uang kan nggak
lucu.

6.Memberikan lapangan kerja bagi buruh rokok,
dokter, pedangang asongan
dan perusahaan obat batuk.

7.Bisa untuk alasan untuk tambah gaji karena ada
post untuk rokok dan
resiko baju berlubang kena api rokok.

8.Bisa menambah suasana pedesaan / nature bagi
ruangan ber AC (dengan
asapnya)sehingga seolah-olah berkabut.

9.Menghilangkan bau wangi-wangian ruang bagi yang
alergi bau parfum.

10.Kalau mobil mogok karena busi ngadat tidak ada
api, maka sudah siap
api.

11.Membantu program KB dan mengurangi penyelewengan
karena konon katanya
merokok bisa menyebabkan impoten.

12.Melatih kesabaran dan menambah semangat pantang
menyerah karena bagi
pemula merokok itu tidak mudah; batuk-batuk dan
tersedak tapi tetap
diteruskan (bagi yg lulus).

13.Untuk indikator kesehatan; biasanya orang yang
sakit pasti dilarang
dulu merokok. Jadi yang merokok itu pasti orang
sehat???? (apa iya?).

14.Menambah kenikmatan: sore hari minum kopi dan
makan pisang goreng
sungguh nikmat. Apalagi ditambah merokok !

15.Perokok mempunyai musik Seumur hidupnya..(tiap
malam
Ngik-ngiiik,...)Suara nafasnya..

16.Perokok bebas nggak pernah baca doa sebelum
ngerokok.

17.Perokok membuat suasana bioskop lebih rame,, Yang
tadinya Full AC,
menjadi full ASEP he he he.

18.Perokok 'nggak pernah digigit anjing karena kalo
anjing mau
ngejar,perokok nggak mau lari. tapi duduk aja. dan
anjing jadi takut (
dikirain mau dilempar pake batu he he)

19.Perokok lebih irit..... nggak perlu lagi pasang
obat anti nyamuk
segala.

20.Perokok = ciri-ciri orang dermawan.

21.Perokok awet muda, karena belum tua sudah pada
mati.

22.Perokok rumahnya aman, karena tiap malam batuk
melulu.

23.Perokok paling dermawan, karena rajin nyumbang ke
dokter dan rumah
sakit untuk pengobatan paru-paru, jantung, ginjal,
dan lain-lain.

24.Perokok mengurangi persaingan, karena wanita
perokok anaknya pada
idiot.

25.Perokok tempat mengumpulkan amal bagi
orang,karena menyiksa orang
dengan asapnya di bis, mikrolet, atau tempat umum
lainnya.

26.Perokok nggak perlu tutup hidung bila buang hajat
.... (sedot
bareng-2
tuh asep rokok + hawa wc)

30.Eh, nulis e-mail sambil ngerokok juga enak lho

Perokok itu adalah orang yang serba "lebih" :
a.Lebih kreatif: mereka sangat kreatif dalam
menyimpan bungkus rokok
mereka, seperti di perut di balik baju, dipundak di
bawah baju, di
dalam
kaos kaki, dan di sudut-sudut badan lainnya.

b.Lebih pemikir: coba lihat mereka yang sedang
menghisap rokok
dalam-dalam, pasti mukanya terlihat berpikir keras.
Berarti mereka
adalah
orang yang cerdas.

c.Lebih irit: mereka bisa tidak makan berhari-hari
asal ada rokok yang
bisa dihisap.

d.Lebih hemat: gara-gara tidak makan berhari-hari
mereka tidak perlu
baju
atau celana baru (paling baju lama dikecilin).

e.Lebih sehat: mereka terbiasa melatih paru-paru
dalam menghisap dan
menghembuskan asap rokok, jadi paru-paru mereka
lebih sehat dari yang
bukan perokok. Biaya kesehatan jadi menurun
drastis???.

f.Lebih berwawasan lingkungan: mereka menghisap
rokok yang berbahan
baku
tanaman. Jadi dunia tetap akan hijau selama mereka
menghisap rokok.

g.Lebih sosial: mereka membagi-bagikan (asap) yang
mereka beli kepada
orang lain.

Cuma satu yang kurang menguntungkan dari perokok:
harga mobil jadi melonjak tinggi gara-gara harus
dilengkapi dengan
pemantik api dan asbak (maksa).

Kesimpulan: selama Anda tidak hendak membeli mobil,
bersuami atau
beristri
perokok adalah sangat dianjurkan???

nice pic


the best pic you have ever seen!!!!

fantastic.....

iseng-iseng berhadiah cuma modal kalkulator aja gak modal juga gak papa... Ketik tanggal lahir Anda, kemudian :

dikalikan 4,

ditambah 13,

dikalikan 25,

dikurangi 200,

ditambah Bulan lahir anda

dikalikan 2,

dikurangi 40,

dikalikan 50,

ditambah dua digit terakhir dari tahun lahir anda terakhir

dikurangi 10.500


Maka anda akan menemukan suatu angka yang unik ! ! !